Kamis, 06 April 2017

Belajar dari Semangat Beny Wahyudi, Bek Kanan Arema

Berfoto bersama bu Kamad dan Cak Beny
Sabtu (25/3) lalu Beni Wahyudi berkunjung ke berkunjung ke MTs. Al Hidayah Wajak, Kabupaten Malang. Untuk apa? Pasti Anda bertanya-tanya tujuan bek kanan arema tersebut.

Pemain arema yang sejak kecil menggemari sepak bola itu berkunjung ke MTs. Al Hidayah Wajak untuk memberikan sumbangsih berupa dana pembangunan mushola untuk MTs. Al Hidayah Wajak. Rumahnya yang berada di Turen-Malang tak jauh dari Wajak. Meskipun sibuk latihan, Beny menyempatkan hadir menyambut penggemarnya di MTs. Al Hidayah Wajak. Siswa madrasah yang telah lama menunggu kehadiran Beni berebut untuk berjabat tangan dan foto bersama sang idola.

Selfie dengan Cak Beny
Siswa MTs Al Hidayah bersemangat menyambut kehadiran Beny yang selama ini hanya bisa mereka lihat di layar kaca saat bertanding. Bisa dibilang mereka agresif, tampak dari antusiasnya untuk selfie dan wefie bersama punggawa Arema tersebut.

Baca juga: Menonton Film Bisa Hadirkan Ide Segar

Beni teringat saat memulai latihan bola sejak sekolah menengah, jika melihat siswa MTs. Bagaimana ia harus mempertahankan prestasi di saat dia harus berlatih dan bertanding. Meskipun hanya sepuluh besr namun Beni bangga dan selalu semangat bermain sepak bola. Namun ketika SMA, Beni harus berusaha keras membagi waktu antara sekolah dan latihan karena jadwal latihan sepak bola semakin padat. Ia tak mau dikeluarkan dari sekolah dan mengecewakan orang tua yang saat itu belum begitu merestui cita-citanya sebagai pemain sepak bola.

Berburu tanda tangan sangan idola
Melihat pemain sepak bola yang terkenal, mungkin sedikit sekali yang mengira jika perjalanan sukses mereka begitu terjal. Kebanyakan orang hanya memandang kesusksesan saja tanpa tahu jalan yang harus dilalui. Seperti saat Beni harus menumpang di bak belakang truk untuk bisa latihan sepak bola di Kota Malang. Ia melakukan itu untuk meraih cita-cita menjadi pemain sepak bola terkenal di kotanya.

Baca juga: Alun-alun Malang Bukan Sekedar Tempat Nongkrong

Melalui moto hidup yang dimilikinya, “tak ada yang tidak mungkin”, membuat pemain sepak bola yang handal ini selalu semangat dan tidak mudah putus asa, serta disiplin. Memang, di dunia sepak bola pasti ada pasang surutnya. Sehingga pemain sepak bola harus memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak mudah putus asa. Misalnya saat pemain tak kunjung menemukan menemukan tim yang mau merekrut dirinya, tetap tidak boleh rendah diri dan harus selalu yakin untuk bisa sukses. Jangan lantas menyerah dan meninggalkan latihan begitu saja. Menjadi seorang pemain sepak bola yang sukses memang sulit, tetapi ada satu hal yang perlu diketahui dan ditanamkan dalam hati yaitu semangat, tidak pernah menyerah dan putus asa.



Menurutnya pemain yang pernah masuk ke Deltras Sidoarjo ini, setiap bidang pekerjaan membutuhkan kedisiplinan, begitu juga dalam sepak bola. Disiplin berperan penting baik dalam proses latihan maupun saat bertanding. Melalui kedisiplinan pemain sepak bola akan memiliki rasa tanggung jawab, sanggup menguasai diri, dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain.

Tidak hanya skil yang dibutuhkan tapi juga kecerdasan emosional. Kerjasama tim sangat diperlukan untuk mencapai tujuan, yaitu gol. Bayangkan saja betapa pesepak bola itu harus dapat membuat keputusan dalam waktu sepersekian detik dalam setiap aksinya di lapangan. Jika tak ada kerjasama, bisakah bola memasuki gawang lawan?


2 komentar:

Dwi Arumantikawati mengatakan...

Wooww Beny Wahyudi, udah kebayang anak-anak pasti seneng bgt ketemu pesepak bola idolanya ya mak

Eni Rahayu mengatakan...

Iya maak... Seneng buanget. Kata Beni terlalu agresif. Soalnya pertama kali ketemu artis. Hehe